Kobaran Api dan Asap Warnai Aksi PMII Ciamis: Paradoksal Antara Wilayah Lumbung Pangan dengan Realitas Harga Beras

PMII Ciamis Tuntut Harga Beras Stabil: Beri Ultimatum ke Bupati!
banner 468x60

DiksiNasi, Ciamis,- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ciamis, memadati area Pendopo Bupati Ciamis pada Senin sore, dalam sebuah demonstrasi yang penuh semangat. Mereka menuntut tindakan konkret dari pemerintah lokal terhadap lonjakan harga beras yang kian meresahkan masyarakat.

Paradoks di Lapangan

Dengan spanduk bertuliskan aspirasi, mereka mengkritik paradoks yang terjadi di Ciamis, daerah yang sejatinya merupakan lumbung pangan, namun paradoksal dengan realita harga beras yang “melambung tinggi.” Demonstrasi yang berlangsung sejak pukul 15.30 WIB itu, menjadi medium bagi mahasiswa untuk menyampaikan empat poin penting, termasuk tuntutan stabilisasi harga pangan dan penindakan terhadap spekulan harga.

banner 336x280

Poin Tuntutan Mahasiswa

  1. Kedaulatan pangan harus dikembalikan ke tangan petani, bukan investor atau impor.
  2. Implementasi UUD No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan UUD No. 9 Tahun 2013 tentang Kesejahteraan Petani.
  3. Stabilisasi harga pangan oleh Bupati Ciamis.
  4. Kontrol terhadap program SPHP dan tindakan tegas terhadap spekulan harga.
Tuntut Kehadiran Bupati

Ketidakhadiran Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, yang tengah berada di Jakarta untuk menerima penghargaan Adipura Kencana, menambah ketegangan. Meski Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra, berusaha menjembatani, mahasiswa tetap bersikukuh ingin dialog langsung dengan sang Bupati.

Tanggapan Pemerintah Kabupaten Ciamis tidak lama tertunda. Wakil Bupati Yana D Putra, dalam wawancara seusai demonstrasi, menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak berdiam diri menghadapi krisis. Langkah-langkah telah diambil, termasuk kerjasama dengan BULOG dan Bank Indonesia untuk menurunkan harga beras.

“Alhamdulillah, harga beras hari ini sudah turun Rp 1000 untuk semua jenis,” ucap Yana, menyampaikan kabar baik tersebut. Senin, (04/03/2024).

Optimistis Pemkab

Selain operasi pasar, Pemkab Ciamis juga merealisasikan bantuan pangan bagi 202.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), yang menerima 10 kg beras per bulan. Yana optimis, dengan perkiraan puncak panen raya pada bulan April, kondisi akan kembali normal.

Meski aksi dorong mendorong antara mahasiswa dengan aparat sempat terjadi, namun atas kedewasaan kedua belah pihak berhasil meredakan tensi yang sempat meninggi. Aksi bakar ban tepat di depan gerbang masuk pendopo, menjadi salah satu momen yang menegangkan. Beruntung, para mahasiswa bersedia mengendorkan urat mereka yang sempat tegang.

<yoastmark class=

Demonstrasi berakhir dengan ultimatum dari mahasiswa: sebuah tuntutan agar Bupati Ciamis memenuhi permintaan mereka dalam waktu 3×24 jam atau mereka kembali dengan massa lebih besar. Ini menunjukkan, meski telah pulang, semangat mahasiswa untuk memperjuangkan keadilan sosial tidak akan pernah padam. Kini, bola ada di tangan Pemkab Ciamis, bagaimana merespons tuntutan ini dengan aksi nyata yang dapat meredakan kegelisahan warganya.

banner 336x280