DiksiNasinews.co.id – Pancasila merupakan landasan dan ideologi bangsa Indonesia yang menjadi identitas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Konsep Pancasila mencerminkan makna dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Salah satu bagian dari Pancasila yang memuat simbol dan arti tertentu adalah lambang Pancasila. Lambang ini terdiri dari kumpulan lambang yang mengandung makna dan arti yang baik tersurat maupun tersirat.
Menurut buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karya Muhammad Rakhmat, lambang Pancasila yang paling terkenal adalah burung Garuda. Garuda Pancasila merupakan lambang negara yang diwujudkan dalam bentuk burung Garuda yang merupakan raja dari segala burung.
Burung Garuda juga dikenal sebagai Burung Sakti Elang Rajawali. Melambangkan kekuatan dan gerak yang dinamis, terlihat dari sayap yang mengembang seolah siap terbang ke angkasa. Dengan sayap yang mengembang siap terbang ke angkasa, melambangkan dinamika dan semangat untuk menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara Indonesia.
Kedua kaki Garuda mencengkeram pita putih bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika”. Kalimat ini diambil dari Kitab Sutasoma karangan Empu Tantular. Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetapi satu jua.
Slogan ini menjadi kekuatan bangsa Indonesia yang memiliki banyak perbedaan, mulai dari suku, agama, hingga budaya. Artinya, walaupun bangsa Indonesia memiliki banyak perbedaan, namun tetap bersatu dalam satu kesatuan yang kokoh.
Warna pokok dari Garuda Pancasila adalah kuning emas yang melambangkan keagungan. Artinya, bangsa Indonesia senantiasa menjunjung tinggi martabat bangsa yang bersifat agung dan luhur.
Jumlah bulu yang berada pada Garuda Pancasila berkaitan erat dengan kelahiran NKRI, yakni: bulu pada sayap kanan dan kiri, masing-masing berjumlah 17 helai (menunjukkan tanggal 17); bulu pada ekor berjumlah delapan helai (menunjukkan bulan 8 atau Agustus); di bawah kalung perisai yang menghubungkan ekor, terdapat bulu berjumlah 19 dan bulu pada leher berjumlah 45 (menunjukkan angka tahun 1945). Angka yang merujuk 17 Agustus 1945 ini memiliki makna historis agar setiap warga negara Indonesia senantiasa menghargai waktu dan selalu mengingat sejarahnya.
Perisai yang terletak di dada Garuda adalah sebuah lambang perjuangan dan perlindungan. Pasalnya, perisai kerap dibawa ke medan perang oleh para prajurit untuk melindungi diri dari serangan musuh. Garis melintang yang membagi perisai menjadi ruang atas dan bawah melambangkan garis khatulistiwa yang membelah Kepulauan Indonesia.
Lima bagian perisai yang masing-masing melambangkan sila dalam Pancasila adalah sebagai berikut:
- Bagian pertama perisai melambangkan sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Bagian ini biasanya berbentuk gambar puncak gunung atau bintang bersinar, yang menggambarkan keagungan dan kekuatan Tuhan yang maha esa.
- Bagian kedua perisai melambangkan sila kedua, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Bagian ini biasanya berbentuk gambar kepala banteng, yang melambangkan kekuatan, keberanian, dan kesetiaan.
- Bagian ketiga perisai melambangkan sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia. Bagian ini biasanya berbentuk gambar rantai yang terdiri dari 17 mata rantai, yang melambangkan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia yang beragam.
- Bagian keempat perisai melambangkan sila keempat, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Bagian ini biasanya berbentuk gambar burung Garuda yang sedang terbang, yang melambangkan kebebasan, kekuatan, dan kebijaksanaan.
- Bagian kelima perisai melambangkan sila kelima, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Bagian ini biasanya berbentuk gambar padi dan kapas yang saling bersilangan, yang melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.