DiksinasiNews.co.id, Jakarta – Saham PT GoTo yang merupakan kolaborasi antara Gojek dan Tokopedia merosot tajam beberapa waktu ini. Kinerja saham GoTo tertekan bahkan sempat berada di bawah Rp100 per saham, jauh di bawah harga penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) yaitu sebesar Rp338 per saham.
Pekan lalu, platform m.bisnis.com melaporkan bahwa saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengalami transaksi di pasar negosiasi dengan harga di atas pasar reguler. Saat itu, saham kolaborasi Gojek dan Tokopedia diperdagangkan di harga Rp120 per saham, di atas harga pasar Rp93 per saham.
Di tengah penurunan saham GoTo pada akhir pekan, terjadi crossing saham GoTo seharga Rp120 per saham dengan total nilai Rp115,14 miliar. GoTo turut menjadi salah satu saham yang paling aktif diperdagangkan dengan volume saham 280,52 juta lembar.
Diduga buruknya kinerja saham GoTo ini sejalan dengan berakhirnya periode lockup atau penguncian saham. Dengan berakhirnya masa penguncian ini, maka investor ‘lama’ bisa melakukan transaksi atau menjual saham.
Salah satu investor GoTo, PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) angkat bicara mengenai terjun bebasnya saham tersebut.
Direktur Investasi MCI, Dennis Pratistha menjelaskan, saham merupakan bagian dari perusahaan. Baginya, terpenting adalah fundamental dari bisnis.
“Kita ini harus ingat ya, saham itu adalah bagian dari perusahaan, yang kami selalu pentingkan atau prioritaskan adalah the fundamental of the business,” katanya dikutip dari detikcom, Rabu (14/12/2022).
Ia menuturkan, kinerja GoTo di kuartal terakhir terus mengalami perbaikan. Bahkan, kata dia, GoTo menyatakan bisa untung lebih cepat.
Menurutnya, pergerakan saham dalam jangka pendek itu sangat tidak menentu. Kembali, dia menuturkan, terpenting adalah fundamental perusahaan.
“Saham kan very volatile, short term naik turun ya nggak bisa dijelaskan is psychology, tapi kalau long term-nya itu bukan psychology, itu fundamental yang dilihat. Jadi ngapain kita ambil pusing harga short term, tapi yang kita ambil pusing long term business performance-nya,” terangnya.
Pihaknya melihat kinerja saham GoTo mengalami perbaikan. Ia menilai, lambat laun harga saham akan merefleksikan kinerja perusahaan.
“Kita cukup melihat announcement last quarter, mereka menunjukkan banyak positive trend, kalau positive trend bisa terus dilanjutkan, mereka akan menjadi perusahaan yang sehat. Jadi fundamental ini harga saham sekarang short term pasti nanti akan melihat juga begitu fundamentalnya kuat, begitu mereka profitable, harga saham lambat laun akan merefleksikan itu,” paparnya.
Sementara itu, menepis rumor yang beredar, pihak GoTo Group President Patrick Cao menjelaskan fluktuasi harga saham yang terjadi di GoTo sama dengan yang terjadi dengan perusahaan publik lainnya, yang merupakan bagian dari mekanisme pasar dan dipengaruhi berbagai faktor.
“Hal ini diakibatkan oleh beberapa hal, antara lain, investor awal yang masuk di harga rendah merealisasikan keuntungan, berakhirnya masa investasi atau fund life untuk investor finansial, dan kebutuhan likuiditas di akhir tahun,” kata Patrick dalam paparan publik GOTO, Kamis (8/12/2022) yang dikutip dari m.bisnis.com.
Dia menilai aksi pemegang saham untuk mencari likuiditas setelah lock-up merupakan hal yang lazim. Apalagi, jika pemegang saham merupakan investor awal perusahaan.
“Walau kami tidak dapat berbicara mewakili investor, kami meyakini secara umum, mereka terus percaya secara fundamental dari potensi bisnis GoTo ke depannya,” ujar dia.
Dia mengatakan GoTo terus melakukan penjajakan dengan investor potensial yang baru, terutama menuju peluang masuknya GoTo ke dalam indeks global di paruh pertama 2023.