DiksiNasinews.co.id, Pangandaran – Belasan remaja SMP yang tengah melakukan kunjungan di Taman Wisata Alam (TWA) Cagar Alam Pangandaran, mengalami kejadian yang mengharukan ketika mereka tersesat dalam hutan selama hampir 6 jam. Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pangandaran bergerak cepat dan berhasil menemukan serta menyelamatkan mereka dalam sebuah operasi evakuasi yang berlangsung selama berjam-jam. Sabtu (16/9/2024).
Ketua Tagana Pangandaran, Nana Suryana, menjelaskan bahwa puluhan siswa tersebut mengaku tersesat sejak siang pukul 14.00 WIB, dan pihak petugas menerima laporan dari orangtua mereka sekitar pukul 15.30 WIB. Setelah menerima laporan, tim Tagana segera bergegas menuju Cagar Alam untuk memulai proses pencarian dan evakuasi yang mendebarkan.
Menurut Nana, para siswa tersesat saat mereka berencana untuk bermain dan menikmati waktu di Curug Air Terjun, sebuah tujuan yang jauh dari pintu masuk cagar alam.
“Mereka ingin bermain, bersantai, dan menikmati makanan di sana,” kata Nana.
Kesulitan utama dalam operasi evakuasi adalah jarak yang harus ditempuh oleh para petugas untuk mencapai lokasi tersesatnya siswa-siswa tersebut, yakni sejauh 4 kilometer dari pintu masuk. “Selain jauh, lokasinya juga berada di dataran tinggi, sehingga para siswa ditemukan dalam kondisi lemah,” jelas Nana.
Tim Tagana akhirnya berhasil mencapai mereka, memberikan makanan dan minuman, dan melaksanakan evakuasi ke daerah yang lebih rendah.
“Alhamdulillah, semua siswa berhasil dievakuasi, meskipun satu di antaranya dalam kondisi lemah dan perlu digendong,” tambahnya.
Ali Murdani, salah satu anggota relawan Tagana Kabupaten Pangandaran yang terlibat dalam proses evakuasi. Ali menyatakan bahwa 17 pelajar yang tersesat di cagar alam tersebut, adalah siswa dari SMP Negeri 1 Pangandaran. Mereka awalnya melakukan piknik ke Curug Pananjung dan menikmati waktu bersama di lokasi tersebut. Namun, saat hendak pulang, mereka tersesat karena lupa arah menuju jalur utama.
Ali, mengungkapkan bahwa ada seorang siswi yang jatuh sakit di lokasi. Dengan sigap seorang anggota Tagana Pangandaran, menggendongnya sejauh 3 kilometer hingga posko di pantai timur.
Operasi evakuasi hadapi beberapa kesulitan, namun Ali bersama petugas lainnya berhasil membawa semua siswa ke pos pantai timur dengan selamat.
“Orangtua yang menunggu anak-anak mereka pulang juga kami tenangkan. Yang terpenting, semuanya selamat,” ucap Ali dengan senyuman.
Kejadian ini, menjadi pengingat akan pentingnya persiapan yang baik saat menjelajahi alam terbuka. Tak lupa peran penting tim Tagana dalam menjaga keselamatan masyarakat di Pangandaran. Semoga semua siswa dan petugas terlibat dalam insiden ini selalu dalam keadaan baik-baik saja.