Diksinasinews.co.id -Siapa tak kenal RX King Sang Raja Jalanan, populasinya di Indonesia sangat banyak terutama di masa kejayaannya. Namun setelah 4 Dasawarsa menemani penggemarnya, Motor yang juga dikenal dengan nama Si Jambret ini disuntik mati pada 2008 silam.
” Yamaha harus mengakhiri kisah legendaris Sang Raja karena mesin 2 Langkahnya tidak lolos uji emisi, yang pada saat itu menjadi perhatian utama para pelaku otomotif dunia “
Ciri khas utama motor ini adalah dengan suara melengkingnya yang khas, tak heran mengingat basic kendaraan roda dua ini adalah mesin 2 langkah.
Motor yang memiliki julukan ” Motor Jambret ” ini memang diminati para penggila kecepatan pada masanya.
Beberapa kasus pelanggaran hukum mengiringi kejayaan motor ini, karena beberapa kriminal sempat memakai Si Jambret dalam melakukan tindak kejahatannya. Tidak dapat dipungkiri memang kecepatan dan agilitas yang dimiliki motor jagoan yamaha ini sungguh membuat ngeri para lawannya.
Dilansir dari beberapa sumber berikut generasi yamaha RX King yang sempat mengaspal di pasaran Indonesia :
Generasi Pertama Yamaha RX100 di Tahun 1977
Generasi pertama RX Series yang mengawali sejarah petualangan Sang Raja, Yamaha Indonesia meluncurkan motor ini pada tahun 1977 dengan spesifikasi mesin 2 tak dan kubikasi hanya sebesar 100 cc saja. Sementara itu, untuk powernya mencapai 11,5 dk menghasilkan kecepatan puncak 110 km/ jam. Termasuk motor yang memiliki kecepatan fantastis pada masanya, para kawula muda saat itu langsung meminatinya karena alasan tersebut.
Yang membuat penggemar meminati motor ini selain kecepatannya adalah, konsumsi bahan bakar yang irit. Pengendara dapat menempuh jarak 40 Km untuk 1 liter BBM.
Generasi Kedua Yamaha RX125 di Tahun 1979
Yamaha melakukan beberapa peningkatan pada generasi ke 2 dan merilisnya pada 1979. Mesin dengan kubikasi 123 cc dua langkah ini menghasilkan kekuatan di atas kertas sebesar 13 daya kuda ( DK ) dan membuat beberapa lawan menyegani performanya.
Rx 125 adalah nama yang melekat pada generasi ini. Mengikuti generasi sebelumnya transmisi 4 percepatan pun disematkan untuk menyalurkan tenaga mesin ke roda belakangnya.
Generasi Ketiga Yamaha RX-K di Tahun 1980
Pabrikan memberikan hal baru pada generasi RX king yang satu ini, mereka memberikan upgrade mesin dengan kubikasi 135 cc. Power maksimalnya adalah 17,5 dk. Sedangkan top speednya bisa mencapai 150 km/ jam dan menjadi unggulan pada masa itu.
Motor ini sudah bisa digunakan untuk ngebut di jalan raya. Motor ini juga disebut sebagai CBU dari Jepang, karenanya dibekali kedok lampu. Di pasar Indonesia, RX-K hanya bertahan hingga 1983 saja.
Generasi Keempat Yamaha RX-S di Tahun 1981
Penggemar Rx Series kembali mendapatkan kejutan dari pabrikan Garputala ketika pada 1981 meluncurkan Rx S sebagai suksesor dari Rx K.
Namun berbeda dengan seri K yang mengusung dapur pacu 135 cc, di seri ini yamaha memberikan mesin 115 cc. Penggemar yang tadinya kecewa dengan spesifikasi tersebut berbalik sumringah karena Yamaha mendatangkan langsung motor ini dari Jepang dan berjaya di Indonesia sampai 1983.
Generasi Kelima Yamaha RX-Special di Tahun 1983
Prestasi di dunia balap yang tidak membaik dari tim pabrikan selama 3 tahun kancah dunia, membuat yamaha tidak terlalu bersemangat tatkala meluncurkan seri ke 5 nya.
Setelah Kenny Roberts menjadi jawara pada ajang GP World series sebagai pembalap utama Yamaha selama 3 tahun berturut – turut, akhirnya pabrikan Garputala harus mengakui kedigdayaan 2 kompetitornya saat itu, yakni Honda dan Suzuki.
Rx – Special yang seharusnya menjadi produk upgrade dari RX – S, tidak mendapatkan perubahan apapun pada sektor mesin. Masih menggunakan dapur pacu yang sama persis dengan seri sebelumnya, RX – Special hanya mendapat perubahan striping saja.
Generasi Keenam Yamaha RX-King Cobra di Tahun 1983
Menjadi buruan kolektor membuat seri Cobra menjadi salah satu dari jajaran motor legendaris di Indonesia.
Hingga kini motor yang mendapat julukan Cobra karena bentuk setang dan tangkinya unik ini masih menjadi target koleksi para maniak otomotif.
Mesinnya merupakan buatan langsung para Samurai otomotif, Yamaha memboyong mesin ini langsung dari negara Matahari Terbit. Namun rangkanya merupakan rakitan dari Indonesia, kode mesin Y1-Y2 ini hingga kini menjadi incaran kolektor motor.
RX-King Cobra menyandang mesin 135 cc memiliki power maksimal mencapai 18,2 dk. Motor ini mempunyai torsi 15,1 Nm pada 8.000 RPM.
Generasi Ketujuh Yamaha RX-Z di Tahun 1985
Jika membandingkan dengan RX – King, maka perbedaan yang paling kentara adalah dari beberapa tampilan yang sama sekali berbeda dengan seri Raja yang lain.
Terdapat 2 jenis yang ada di pasaran, yakni versi full fairing yang memakai nama RZ-R serta semi naked dengan kedok lampu yang khas, undercowl dan knalpot terbaru yang lebih modern dan racing look dibanding keluarga Raja.
Perbedaannya lain adalah pada sisi dapur pacu, Yamaha membuat langkah radikal dengan menyematkan mesin yang mempunyai panjang langkah silinder 56×54 mm. Sedangkan pada motor Yamaha RX-King mencapai 58×50 mm.
- Generasi Kedelapan Yamaha RX-R di Tahun 1988
Generasi Yamaha RX King yang satu ini kurang populer di Indonesia. Menggunakan desain yang sama dengan RX King namun memiliki kubikasi yang lebih sedikit yaitu sebesar 115 cc.
Generasi Kesembilan Yamaha RX-King master di Tahun 1996
Motor Yamaha ini meluncur pada 1996 dan bertahan hingga 2001. Indonesia memproduksi sendiri mesin generasi ini, satu hal yang membuat berbeda dengan RX-King Cobra
Generasi Kesepuluh New Yamaha RX-King di Tahun 2002
Yamaha Mengakhiri kisah panjang sejarah perjalanan RX-King dan tidak melanjutkan produksi lagi terkait regulasi emisi di Indonesia. Penambahan catalytic converter pada knalpot mempunyai tujuan agar mengurangi emisi gas buang.
New RX – King tidak lagi mengeluarkan asap dari pelepasan gas buangnya. Motor ini memiliki Keunikan lain dengan lampu depan dengan desain membulat seperti RX100 dan RX125.