DiksinasiNews.co.id, SOLO – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengenakan kemeja batik putih, merah, biru menjemput Ketua DPR RI Puan Maharani sebelum acara tasyakuran Kaesang Putera Bungsu Presiden Jokowi, Minggu (11/12/2023).
Keduanya tampak menunjukan kemesraannya kembali. Dikutip dari catatan Kompas.com, Ganjar Pranowo tampak dua kali menunjukkan kemesraan. Dia tampak dua kali menjemput Puan di Bandara Adi Sumarmo, Boyolali, Jawa Tengah.
Pertama, ketika keduanya menghadiri Munas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII di Hotel Alila, Solo, 21 November 2022.
Kedua, ketika Ganjar menjemput Puan di Bandara Soemarmo yang akan menghadiri sesi malam tasyakuran pernikahan Kaesang.
Ganjar Pranowo mengungkapkan, kemesraan yang mereka tunjukan, dengan begitu membuktikan dirinya tak punya masalah dengan Puan. Ia mengeklaim memiliki hubungan baik dengan anak Megawati itu.
Sempat banyak isu beredar bahwa jarak di antara keduanya renggang. Beberapa kali, Puan menghadiri acara PDI-P di Jawa Tengah tanpa mengundang orang nomor satu di Jateng itu. Setelah itu, Ganjar juga tak diundang dalam acara halalbihalal DPD PDI-P, pada 7 Mei 2022.
Ganjar Pranowo juga tak diundang dalam agenda konsolidasi PDI-P untuk pemenangan Pemilu 2024 Provinsi Jawa Tengah yang digelar di Semarang pada 18 September 2022.
Ganjar Pranowo lakukan hal mengejutkan
Hubungan keduanya berjarak karena dianggap memiliki potensi besar untuk menjadi calon presiden (capres) PDI-P.
Bahkan keduanya juga punya pendukung masing-masing. Puan didukung oleh sejumlah kader elite PDI-P yang menamakan diri Dewan Kolonel.
Sedangkan Ganjar Pranowo didukung oleh para relawannya yang menamakan diri sebagai Dewan Kopral.
Akan tetapi, DPP PDI-P telah mengambil sikap terkait hal ini pada Oktober. Empat anggota Dewan Kolonel mendapatkan peringatan keras dan terakhir karena dianggap melalukan manuver politik dengan mendukung Puan.
Dapatkan informasi dan berita terupdate dan topik terkini DIKSINASI. Selengkapnya, Klik di sini
Keempatnya adalah Trimedya Panjaitan, Johan Budi, Masinton Pasaribu, Hendrawan Supratikno.
Begitu pun Ganjar yang diberi peringatan lisan karena dianggap sempat menyampaikan kesiapannya untuk menjadi capres.
Sebab, keputusan pencapresan merupakan kewenangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.