DiksiNasinews.co.id, Ciamis – Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah XIII Ciamis menggelar talkshow bertajuk “Jabar Masagi: Anti Bullying, Toleransi, dan OSIS Bagja” di Aula SMAN 3 Ciamis pada Rabu (25/10/2023). Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan OSIS dari berbagai SMA, SMK, dan MA di wilayah 13.
Latar Belakang
Talkshow ini terselenggara dengan latar belakang untuk meningkatkan karakter siswa-siswi di Jawa Barat, membuat mereka lebih peka terhadap lingkungan sekitar, dan mencegah kejadian bullying yang masih terjadi di wilayah Jawa Barat.
Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga 15.30 WIB dan menghadirkan berbagai pembicara yang ahli di bidangnya. Mereka berbagi wawasan dan pengalaman tentang pentingnya anti bullying, toleransi, dan peran OSIS dalam membentuk karakter yang baik.
Tujuan
Salah satu tujuan utama dari talkshow ini adalah meningkatkan rasa empati siswa-siswi, menumbuhkan karakter yang kuat, dan menyadarkan siswa-siswi akan pentingnya karakter dalam pendidikan. Acara ini bertujuan untuk menciptakan sekolah yang berorientasi pada akhlak sosial dan pendidikan budi pekerti.
Hasil dari kegiatan ini adalah menjadi generasi muda yang aktif dan kreatif, yang lebih terkenal sebagai “Barudak Jabar Masagi”. Mereka akan memiliki kemampuan untuk merasakan, memahami, melakukan, dan hidup bersama dalam lingkup Jabar Masagi. Selain itu, siswa-siswi akan lebih peduli terhadap kesehatan mental, baik bagi pelaku maupun korban perundungan.
Talkshow ini merupakan langkah positif dalam membentuk karakter generasi muda, yang nantinya akan berkontribusi positif dalam masyarakat. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlangsung untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan berdaya saing tinggi.
Salah satu peserta kegiatan asal SMAN 1 Sindangkasih, Rido Kautsar menyatakan sangat terbantu dengan adanya Talkshow ini. Dia menyebut jika acara ini membantu meningkatkan mentalitas serta membangun psikologis siswa menjadi lebih kuat.
“Sangat seru yah, setelah ikut talkshow saya jadi tahu cara meningkatkan mentalitas serta membangun psikologis lebih kuat” ujar Rido.
Rido mengatakan jika dia terkejut dengan fenomena yang terjadi, beberapa ketua OSIS ternyata pernah menjadi korban perundungan. Hal ini membuat dia dan peserta lain bertekad mengenyahkan perilaku perundungan dari Tatar Galuh.
“Saya kaget, ternyata beberapa rekan peserta sempat menjadi korban perundungan. Sekarang mereka menjadi Ketua OSIS di beberapa sekolah, setelah talkshow ini kami bertekad menyingkirkan perilaku perundungan dari Tatar Galuh” tandas Rido.
(Haifa)