Diksinasinews.co.id – HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit. Virus ini menjadi penyebab utama AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
AIDS adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir., ketika tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi.
Jumlah Kasus Tercatat
Dinas Kesehatan ( DINKES ) Ciamis mencatat pengidap akumulasi tahun 2021 – 2022 sebanyak 631 orang.
Jumlah ini tentunya mengkhawatirkan mengingat rentang umur pengidap mulai dari balita hingga lansia.
Penambahan jumlah orang yang mengidap sepanjang Januari sampai Juli 2022 adalah :
- Laki – laki Seks Laki – laki ( LSL ) 13 Orang
- Ibu hamil 3 orang
- Penderita TB 8 orang
- Pekerja Seks Komersial ( PSK ) 1 orang
- Pelanggan 1 orang
- Pasutri 2 orang
- Faktor lain 25 orang
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Ciamis menyikapi fenomena tersebut bertepatan dengan peringatan hari AIDS sedunia.
KPA gencar menggalakan edukasi mengenai penyebab dan akibat negatif yang ditimbulkan dari perilaku seks menyimpang bagi kawula muda Ciamis.
Pengukuhan Duta KPA
KPA menggelar pengukuhan Duta KPA tingkat pelajar Ciamis sekaligus memperingati hari AIDS sedunia di Aula Dinas Pendidikan ( DISDIK ) Ciamis. Kamis (01/12/2022).
Selain pengukuhan KPA juga memberikan edukasi pencegahan sejak dini bagi para Duta yang menghadiri acara tersebut. Pembukaan pola pikir menjadi pembahasan utama di kegiatan tersebut.
Peserta kegiatan sebanyak 125 orang, terdiri dari perwakilan 26 SMA dan SMK se-Kabupaten Ciamis. Kamis (01/12/2022) di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis.
Ketua KPA Kabupaten Ciamis Andi Ali Fikri mengatakan, pembentukan pola pikir sejak dini adalah salah satu cara untuk pencegahan penyakit ini.
Andi menyatakan jika pola pikir anak sudah terbentuk sejak dini maka mereka akan sigap dan bijak dalam mengambil setiap keputusan yang akan berdampak bagi masa depannya.
Andi juga menambahkan bahwa kegiatan tersebut adalah mengajak para pelajar sebagai generasi muda untuk menjadi pionir dan sahabat bagi Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) juga untuk menekan stigma negatif bagi ODHA dengan memberikan edukasi terkait hal ini di Kabupaten Ciamis.
Pencegahan
Selain itu Andi menyebutkan pentingnya peran dan dukungan berbagai kelompok masyarakat bagi orang dengan HIV, orang yang berisiko tertular, masyarakat umum serta kalangan mahasiswa dan pelajar juga sangat penting dalam pencegahan penyakit mematikan ini.
“Dalam pencegahan HIV/AIDS bukan hanya tanggungjawab pemerintah/KPA, namun merupakan tanggung jawab bersama. Pengukuhan Duta KPA merupakan bagian dari edukasi serta berbagi peran dalam pencegahan merebaknya penyakit yang menggerogoti imunitas tubuh ini” katanya.
Andi menambahkan jika perilaku amoral di kalangan pelajar dewasa ini sangat memprihatinkan. Artinya segenap pihak harus segera memulai pendidikan tentang hal ini, baik itu di sekolah maupun di lingkungan rumah.
Pelaku Heteroseksual, menyusul lelaki seks lelaki (LSL) atau Homoseksual pengguna NAPZA suntik (Penasun), dan Pekerja Seks Komersial serta pelanggannya adalah mereka yang rawan teridap.
“Perilaku LSL di Ciamis sangat menghawatirkan, untuk itu pemahaman HIV/AIDS sangat penting bagi pelajar ,” jelasnya.
Teknologi menjadi media pelaku dan pengidap untuk melakukan komunikasi dan bersosial. Tersebar di jagat maya berbagai aplikasi khusus bagi Lesbian Guy Biseksual Transgender ( LGBT )
Bahkan terdapat fakta mengejutkan LSL Ciamis menempati posisi yang cukup memprihatinkan. Mereka mempunyai komunitas di dunia maya dengan kode tertentu untuk berkomunikasi.
“Kita berharap, dengan adanya Duta KPA ini dapat mencegah perilaku yang menyimpang dan penularan HIV/AIDS di Kabupaten Ciamis,” harapnya.
Tanggapan Duta KPA
Agus M guru pembimbing SMAN 1 Rancah mengatakan kegiatan ini positif bagi murid di sekolahnya. Dengan mengikuti edukasi ini, anak didiknya dapat lebih memahami dan siap dalam mencegah HIV / AIDS.
“Dengan kegiatan ini siswa dapat mengetahui bahaya HIV AIDS ini. Siswa juga dapat menghindari pergaulan bebas yang berdampak pada tertularnya HIV/AIDS,” ucapnya.
Agus sangat mendukung kegiatan tersebut, untuk itu di SMAN 1 Rancah akan melaksanakan sosialisasi terkait HIV/AIDS bagi para siswanya.
“Saya berharap di Kabupaten Ciamis ini tak ada lagi yang tertular HIV/AIDS,” tandasnya.
Siswi Duta KPA SMAN 1 Cihaurbeuti, Sucinaya menganggap acara ini penting bagi anak muda seperti dirinya.
Dengan mengikuti pengukuhan dan pembukaan pola pikir mereka dapat mengetahui bahaya dari HIV AIDS ini.
“Kami jadi mengetahui bagaimana mencegah penularan HIV/AIDS ini, diantaranya dengan menjaga kesehatan juga tidak terjerumus dalam pergaulan bebas. Untuk itu pedidikan seks bagi kalangan pelajar harus ada,” pungkasnya.