DIKSINASI, DIKSI FEATURE – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang di pimpin oleh mantan vokalis salah satu grup musik Giring Ganesha memiliki sejumlah mantan Jurnalis hebat.
Jurnalis merupakan pekerjaan yang penuh dengan ide. Bagaimana tidak, seorang jurnalis punya tuntutan untuk selalu kritis dan kreatif dalam menulis suatu topik berita.
Profesi ini juga memerlukan literasi atau kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mendekonstruksi suatu permasalahan. Tak heran, jika para jurnalis akan lebih cenderung pandai berkomunikasi dan berfikir dibanding dengan profesi laninnya.
Di tubuh Partai PSI sendiri, ada beberapa mantan Jurnalis yang bekerja di perusahaan media terkemuka.
Berikut beberapa Jurnalis yang bergabung di PSI :
1. Grace Natalie
Memiliki nama lengkap Grace Natalie Louisa, lahir 4 Juli 1982) adalah seorang mantan pembawa acara berita dan jurnalis. Ia pernah bekerja di SCTV, antv, dan tvOne.
Sewaktu terakhir menjadi pembawa acara di tvOne, ia adalah penyiar tetap Kabar Pasar, selain itu juga sering tampil di Kabar Petang, Apa Kabar Indonesia, Kabar Terkini, dan sejumlah program lainnya.
Grace Natalie sendiri merupakan pendiri dari Partai PSI. Ia bersama sesama rekan Jurnalis lainnya mengawali obrolan di sebuah kafe yang terletak di Bilangan, Jakarta Selatan pada akhir 2014.
Pertemuan tersebut dihadiri Raja Juli Antoni, mantan presenter televisi, Grace Natalie, dan Isyana Bagoes Oka, serta dua anak muda lainnya yang turut hadir.
Jabatan ketua umum Partai PSI dia emban dari awal pembantukan hingga 16 November 2021 sebelum akhirnya Giring menggantikannya.
Di Pemilu 2019, Grace mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Ia berhasil mendapat suara terbanyak di daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta III dengan perolehan 179.949 suara.
Namun, Karena PSI tak memenuhi ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen, asa Grace untuk duduk di kursi anggota dewan terpaksa kandas.
Setelah tak menjabat sebagai ketua umum, Grace Natalie dipercaya sebagai wakil ketua dewan pembina PSI.
2. Isyana Bagoes Oka
Politikus yang memiliki nama lengkap Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka kelahiran 13 September 1980 adalah seorang mantan model, pembawa acara, penyiar berita.
Isyana sendiri merupakan sahabat dadi Grace Natalie dan juga sama-sama pendiri partai PSI.
Isyana memulai karier jurnalistik sejak tahun 2003, setelah lulus dari jurusan hubungan internasional di Universitas Indonesia.
Saat itu, dia mengawali karir sebagai reporter di Trans TV. Setelah sekitar satu tahun bekerja, Isyana Pindah ke TV7 menjadi pembawa acara berita sambil tetap melakukan peliputan.
Sejak tahun 2007, ia bergabung di RCTI sebagai pembawa acara berita dan produser program berita Seputar Indonesia. Pada awal tahun 2013, ia pindah ke MetroTV.
Selama berkarir sebagai jurnalis, Isyana pernah meliput Tsunami Aceh, Bom Bali II hingga pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2008 yang dimenangkan oleh Barack Obama.
Isyana juga bertugas menjadi wartawan istana kepresidenan saat kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Usai mengundurkan diri dari RCTI pada akhir 2013, Isyana menjadi presenter lepas sejumlah talkshow di berbagai stasiun televisi seperti Metro TV, Sindo TV dan Kompas TV Fox Sports.
Mendirikan PSI
Tahun 2014, Isyana bersama beberapa anak muda lainnya seperti Grace Natalie dan Raja Juli Antoni menginisiasi lahirnya Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Selanjutnya pada tahun 2015, Isyana mengirimkan surat terbuka ke kantor redaksi media-media di Jakarta yang menyatakan dirinya mundur dari dunia jurnalistik dan masuk ke dunia politik sebagai Ketua DPP PSI.
Salah satu alasannya adalah terinspirasi almarhum neneknya, Gedong Bagoes Oka yang pernah menjadi anggota DPR dan anggota MPR untuk Utusan Golongan Hindu.
Isyana pun memiliki nasib yang sama sepert Grace pada pileg lalu. Ia memenangkan 10 besar perolehan suara teratas dengan 48,819 suara pribadi dan total akumulasi suara PSI di Banten III dengan 130,010 suara. Namun, suara nasional PSI yang tidak melampaui yang menjegal dirinya bergabung di senayan.
Jabatan yang sekarang Dia emban di PSI adalah sebagai ketua DPP.
3. Eko Sri Raharjo
Tak banyak informasi mengenai Profil Keua Mahkamah Partai yang satu ini. Namun dari LinkedIn yang ia ungah, beberapa catatan tetang profesi seputar Jurnalis terpampang di profilnya. Muli dari Spesialis Media, Konsultan Media. Pembuat Konten Media Sosial, penyiar berita.
Eko tercatat pernah bekerja di Kompas TV, Metro TV, dan CNN.
4. Suci Mayangsari
Arsitek lulusan Universitas Trisakti ini pernah memenangkan lomba revitalisasi gedung tua “Kuntskring Gebouw” di Menteng Jakarta.
Semasa kuliah aktif di senat mahasiswa Trisakti. Ia ada di tengah peristiwa 12 Mei 1998, saat terjadi penembakan 4 kawannya, yang kelak diingat sebagai pahlawan reformasi.
Suci sendiri merupakan seorang Jurnalis atau Reporter Specialist bersertifikat, tahun 2010 dari National Center for Sustainability Reporting (NCSR) anggota dari Global Reporting Initiative (GRI) di Belanda.
Pada tahun 2011, tesisnya terpilih secara blind review untuk dipresentasikan pada International Society for Third Sector Research (ISTR) Asia Pacific Regional Conference.
Suci juga pernah menjadi wartawan di KBR 68H Utan Kayu. Setelah itu bergabung dengan The Indonesian Institute.
Menyelesaikan S2 untuk master CSR di Universitas Trisakti. Kemudian tinggal di Bonn Jerman selama 4 tahun. Penikmat kesenian sebelum akhirnya berani terlibat di teater melalui kelas akting salihara. Suci Mayang Sari kini Bendahara Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia.
5. Nova Rini
Tak banyak informasi dari anggota DPP PSI ini. Namun, Nova sendiri memang merupakan mantan seorang Jurnalis. Sejak tanggal 1 Agustus 2004 hingga 30 September 2011, dia bekerja di SCTV membawakan berita Liputan 6 Pagi, siang, petang, malam dan Liputan 6 terkini.
Dari mulai 1 Oktober 2011, dia bekerja di BeritaSatu TV. Sejak 2019 sampai sekarang, ia bergabung dalam Partai Solidaritas Indonesia.
Itulah 5 orang mantan Jurnalis yang kini berkiprah di dunia politik dan sama-sama membesarkan PSI. Sedangkan, masih banyak lagi Jurnalis lainnya yang tergabung di partai ini dari mulai tingkat DPP, DPW, bahkan di tingkat DPD pun ada yang merupakan seorang Jurnalis.