DiksinasiNews.co.id, DIKSIRESIDENCE – Untuk pertama kalinya, Jatiwangi Art Factory (JAF) meluncurkan Perusahaan Hutan Tanaraya (Perhutana), sebuah aksi dalam gagasan Kota Terrakota yang memproyeksikan lahan 8 hektare menjadi kawasan konservasi sebagai hutan adat di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
Masyarakat bisa melihat langsung rencana pengembangan konservasi dengan cara tidak biasa dalam pameran Family Forest Design Exhibition di Aula Timur Gedung Sate Bandung, Kamis (1/12/2022).
Peluncuran ini berlangsung di dua tempat sekaligus, yakni di Jebor Hall, Jatiwangi Art Factory dan pada gelaran Documenta Fifteen, pagelaran seni ternama dari Kota Kassel, Jerman.
JAF adalah upaya untuk menumbuhkan dan merestorasi tanah. Warga secara terlibat langsung menginisiasi secara inovatif.
Investasi dengan Inovasi pertama di dunia
Pertama, anda akan memiliki sebidang tanah berukuran 4 x 4m² yang nantinya akan anda sumbangkan untuk Hutan Suci (konservatori). Kedua, anda akan menerima sertifikat eksklusif, terbuat dari batu bata tanah. Terakhir, anda dapat mengonversi sertifikat NFT menjadi mata uang.
Selain menampilkan karya enam besar sayembara desain hutan, rangkaian Family Design Forest Exhibition juga dimeriahkan oleh penampilan seni, dan workshop. Pihak panitia mengadakan kegiatan secara gratis dan terbuka untuk umum.
Perhutana menawarkan sebidang tanah untuk menumbuhkan lokasi di mana setiap pemangku kepentingan akan mendapatkan 3 hal sebagai imbalannya.
Hal ini memunculkan gelombang dampak terhadap perubahan sikap manusia, terutama mempengaruhi kondisi lingkungan setempat.
Pemprov Jabar ikut terlibat
Sekretaris Daerah (sekda) Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja membuka langsung pameran tersebut. Dia menyampaikan dukungannya atas inisiatif itu.
“Inovasi hutan kolektif Perhutana menjadi upaya meningkatkan keberlanjutan kawasan Jatiwangi dan turut membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat di tiga desa yakni Jatisura, Sutasari, dan Mekarwangi,” kata dia, dalam sambutannya.
Pemerintah mendukung upaya penambahan ruang terbuka hijau hutan raya untuk menjaga kelestarian budaya dan penghidupan masyarakat serta ekosistem Majalengka.
Setiawan mengatakan, inovasi hutan kolektif tersebut menjadi salah satu praktik baik untuk meningkatkan luas tutupan di Jawa Barat.
“Adanya inovasi hutan kolektif Perhutana menjadi praktik baik di Jawa Barat untuk meningkatkan tutupan hutan secara gotong royong, dan berkontribusi pada pembangunan metropolitan Rebana secara berkelanjutan,” kata dia.
Comment