DiksiNasinews.co.id – Jason Padgett, seorang mantan penjual kasur futon dari Alaska, mengalami transformasi luar biasa setelah mengalami cedera otak traumatis dalam sebuah serangan. Sebelumnya, matematika sama sekali tidak ada dalam hidupnya, dan dia menganggapnya sebagai hal yang “bodoh.” Namun, cedera otak yang dialaminya menyebabkan perubahan yang mengubah pandangan dunianya secara drastis.
Sebagai hasil dari cedera otak tersebut, Padgett mengalami synaesthesia, di mana indera-indera tubuhnya bergabung dan memungkinkannya melihat bentuk-bentuk geometris dan rumus matematika di sekitarnya. Padgett menjelaskan, “Saya memiliki ribuan atau lebih gambar lingkaran, fraktal, setiap bentuk yang bisa saya gambar. Itulah satu-satunya cara agar saya dapat mengomunikasikan secara efektif apa yang saya lihat.”
Padgett percaya bahwa melalui karyanya, ia memiliki akses ke “kunci alam semesta.” Ini mendorongnya untuk mengeksplorasi matematika, bahasa alam semesta. Ia mulai menggambar gambar-gambar geometris yang rumit dan mempelajari konsep-konsep matematika yang sebelumnya asing baginya.
Padgett menunjukkan bahwa matematika sebenarnya adalah tentang bentuk, bukan sekadar angka. Dia juga merasa bahwa melalui cara uniknya memandang dunia, dia memiliki akses ke bagian otak yang tidak biasanya bisa kita akses dengan sadar.
Seorang ahli saraf kognitif, Berit Brogaard, menduga bahwa Padgett mengalami synaesthesia yang telah mengubahnya menjadi seorang yang cerdas. “Kebanyakan dari kita tidak memiliki wawasan seperti itu karena kita tidak memvisualisasikan rumus matematika,” kata Brogaard.
Jason Padgett, yang dulunya tidak tertarik pada matematika, sekarang menjadi individu yang cerdas dan kreatif dalam dunia matematika dan fisika.
Jason Padgett menjadi contoh, bahkan dalam situasi yang penuh tantangan, kita mungkin memiliki potensi luar biasa yang bisa kita temukan dan kembangkan. Obsesi dan minat seseorang dapat menjadi alat kuat dalam transformasi hidup mereka, dan kisah Padgett adalah bukti nyata dari hal ini.