DiksiNasi, Tasikmalaya – Suasana malam di kota Santri yang biasanya tenang, tiba-tiba menjadi pusat perhatian pada Minggu malam. Sebuah konvoi besar-besaran melibatkan puluhan ambulans, lengkap dengan sirine yang nyaring, memecah keheningan malam dan memicu gelombang kepanikan serta spekulasi di kalangan warga.
Ramai di Medsos
Video-video yang diunggah ke media sosial menambahkan bumbu pada teka-teki malam itu, dengan banyak yang berspekulasi tentang sebuah bencana massal yang tengah berlangsung. Namun, kebenaran di balik fenomena ini ternyata jauh dari ekspektasi masyarakat.
Muhammad Sandi Permana, seorang panitia dari kegiatan yang menjadi sumber kehebohan ini, mengungkapkan bahwa konvoi tersebut merupakan bagian dari acara silaturahmi bulanan atas inisiasi komunitas Driver Siaga Bersatu dan Driver Ambulans Rescue Kota Tasikmalaya.
Puluhan Unit Ambulans Hadiri Acara
Dalam acara ini, hadir sekitar 80 unit ambulans dari berbagai fasilitas kesehatan di kota dan kabupaten Tasikmalaya, bertujuan untuk memperkuat tali silaturahmi antara para pengemudi ambulans dan meningkatkan koordinasi dalam menyediakan layanan kesehatan.
“Kami mengadakan kopdar ini sebagai wujud solidaritas kami sebagai driver ambulans, untuk saling mengenal dan meningkatkan koordinasi kami,” jelas Sandi. Minggu, (24/03/2024).
“Namun, kami memahami bahwa kegiatan kami telah menyebabkan kegaduhan dan kekhawatiran di masyarakat. Untuk itu, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.”
Video yang viral tersebut sempat membuat banyak orang berspekulasi tentang adanya kecelakaan besar, mengingat jumlah ambulans yang terlibat dan penggunaan sirine yang biasanya menandakan urgensi. Namun, Sandi menjelaskan bahwa tujuan mereka hanyalah untuk bersilaturahmi, dan tidak ada insiden darurat yang terjadi.
Pada akhirnya, konvoi ini menjadi sebuah pelajaran tentang pentingnya komunikasi dan kesadaran sosial. Meskipun tujuannya mulia, namun tidak mengabaikan dampak yang timbul kepada masyarakat luas.
Komitmen dari awak Ambulans
Sandi dan rekan-rekannya di komunitas driver ambulans, telah berkomitmen menyikapi kegaduhan di tengah masyarakat. Mereka, akan memastikan bahwa kegiatan serupa di masa depan akan mereka laksanakan dengan pertimbangan yang lebih matang. Dia menekankan, khususnya terkait dengan penggunaan sirine dan pengaruhnya terhadap kenyamanan dan ketenangan masyarakat.
“Kami berharap kejadian ini tidak mengurangi rasa hormat dan dukungan masyarakat terhadap pekerjaan kami sebagai penyedia layanan kesehatan darurat,” tutup Sandi, mengakhiri klarifikasi sekaligus permintaan maaf atas kegaduhan yang terjadi.
Kegiatan ini meskipun penuh kontroversi, mengingatkan kita semua tentang pentingnya empati. Komunikasi, dan kepedulian terhadap sesama di tengah kesibukan hidup sehari-hari, juga menjadi poin utama.