MOW Digadang Sebagai Penekan Laju Stunting Di Ciamis

RS. Dadi Keluarga Gelar MOW Gratis
banner 468x60

Baregbeg, diksinasinews.co.id – Pemerintah Kabupaten Ciamis berhasrat tekan laju Stunting di masyarakat. Salah satu cara pencegahan diantaranya melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Ciamis Jawa Barat dengan menggelar pelayanan Keluarga Berencana (KB) melalui Metode Operasi Wanita (MOW) atau Tubektomi secara gratis. ( 26/10/2022 )

Kegiatan MOW tersebut digelar atas kerjasama DPPKBP3A dengan Rumah Sakit Dadi Keluarga (RSDK) Kabupaten Ciamis, Rabu (26/10/2022). Adapun tujuannya adalah dalam rangka menekan laju pertumbuhan penduduk juga untuk mengatasi masalah Stunting di Kabupaten Ciamis.

banner 336x280

Kepala DP2KBP3A Kabupaten Ciamis, Dian Budiana melalui Sub Koordinator Bidang Keluarga Berencana, Awaludin Wahyu Alamsyah, S.Kep. MM mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu program Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit (PKBRS) untuk menurunkan angka kematian ibu dan menekan angka pertumbuhan penduduk. Program MOW tersebut dimulai pada bulan Oktober sampai November 2022.

“Pelaksanaan MOW ini bekerjasama dengan RSDK sebagai bentuk promosi kesehatan RS. Kami melaksanakan program ini sampai bulan November dengan target sebanyak 37 orang yang dilakukan secara bertahap antara 5 sampai 6 orang setiap harinya,” katanya.

Baca JugaLPSE Hambat Masyarakat Ketahui Informasi Publik, Ada Apa Sebenarnya ?
Baca Juga : Limbah B3 Ciamis Belum Dikelola Secara Serius Siapa Yang Harus Bertanggung Jawab ?

Dijelaskan Awaludin, bahwa orang yang sudah melaksanakan KB MOW nantinya seolah-olah tidak akan mempunyai anak lagi jadi bisa disebut juga sebagai KB jangka panjang. Bagi masyarakat yang melakukan pemasangan KB MOW ini tidak akan membayar alias gratis, karena semuanya termasuk jasa medis akan difasilitasi oleh Dinas P2KBP3A Ciamis. Namun bagi masyarakat yang hendak melakukan tindakan reposisi atau ingin normal kembali tidak akan difasilitasi.

“Jadi orang yang akan melakukan KB MOW harus benar-benar matang dan siap sepenuhnya. Tidak semua orang mau melaksanakannya. Akan tetapi program KB jangka panjang ini banyak juga masyarakat yang antusisas,” ungkapnya.

Awaludin juga berharap dengan dilaksanakan program KB MOW ini masyarakat sadar akan pentingnya ber KB. Bukan berarti tidak diperbolehkan mempunyai anak tetapi memangkas jarak kehamilan.

“Tentu supaya keluarga yang mereka miliki menjadi keluarga yang terencana dan menjadi masyarakat yang sejahtera di samping menurunkan angka stunting dan laju pertumbuhan penduduk,” jelasnya.

Adapun syarat untuk bisa mengikuti KB MOW yakni minimal berusia 30 tahun, sudah memiliki anak minimal dua, sehat jasmani dan rohani, serta sudah mengantongi izin dari suami atau keluarga.

banner 336x280

Comment