DIKSINASI, BANDUNG, – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jawa Barat menggelar rapat kerja daerah (Rakerda) di kantornya, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Sabtu (26/11) malam. Rakerda bertujuan untuk meningkatkan soliditas.
“Sekaligus, peralihan struktur organisasi KNPI Jabar atas kepemimpinan Ketua DPP KNPI M Ryano Panjaitan,” Kata Ketua KNPI Jabar Ridwanwasyah Yusuf.
Sebelumnya, KNPI Jabar berada di bawah kepengurusan Haris Pertama. Peralihan ini, kata Ryano, yang mendasari atas legalitas kepemimpinan M Ryano Panjaitan di organisasi KNPI.
Ridwan mengatakan, kepengurusan DPP KNPI M Ryano Panjaitan adalah pemilik SK Menkumham dan HAKI. Artinya, negara sudah siap bersinergi strategis dengan DPP KNPI di bawah kepemimpinan Ryano.
“Seluruh komponen yang ada di DPD KNPI Jabar yang melibatkan semua OKP dan semua DPD KNPI Tingkat II, telah menyatakan diri melebur menjadi bagian dari kepemimpinan DPP Reno Panjaitan dengan status SK Kemenhumkam yang telah dimiliki beliau,” papar Ridwan.
Baca juga : Wow ! Anggaran Kas Daerah Pemda di Bank Terparkir Rp278 Triliun
Menurut Ridwan, pihaknya pun telah menerima SK dari Ketua DPP KNPI M Ryano Panjaitan dan siap bersinergi dalam membangun dunia kepemudaan di Indonesia.
“Tadi malam Ryano Panjaitan telah menyerahkan SK kepada kami, dan disaksikan oleh OKP dan DPD II,” ujar Ridwan.
Ridwan menegaskan, DPD KNPI Jabar dipastikan akan lebih solid di bawah naungan Ketua DPP KNPI M Ryano panjaitan.
“DPD KNPI solid dan siap berkontribusi untuk pembangunan pemuda di Jabar. Kami siap bersama-sama Ryano Panjaitan menjalankan roda kepemimpinan KNPI membangun pemuda di Indonesia,” papar Ridwan.
Sementara itu, Ketua DPP KNPI M. Ryano Panjaitan menyambut baik dengan bergabungnya DPD KNPI Jabar. Menurutnya, Rakerda ini adalah momentum dalam membangun generasi emas Indonesia di masa yang akan datang.
Ryano mengatakan, pemuda di Jawa Barat memiliki potensi yang luar biasa untuk memajukan bangsa. Oleh karena itu, ia pun akan menerapkan visi dan misinya yaitu menciptakan pemuda yang memiliki daya saing dan mandiri secara ekonomi.
“Saya menerima sekali niat baik yang dilakukan kawan-kawan Jabar, tapi yang paling penting kita tidak lagi terjebak dalam sebuah dinamika kepemudaan yang tidak berujung, malulah kita pemuda Indonesia,” kata Ryano.
“Jabar sangat terkenal dengan kesuburannya, handycraft misalnya, program-program seperti ini yang harus digalakkan, tidak lagi program yang sifatnya seremonial semata, tapi betul-betul konkret yang mendatangkan kesejahteraan,” sambung Ryano.
Ryano menuturkan, di era digital saat ini, pemuda harus memiliki kepekaan terhadap perkembangan zaman. Namun, hal itu harus diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari seorang pemuda.
Artinya, kata Ryano, saat ini, pemuda harus berani bergerak daripada diam di ranah wacana tak berujung, yang membuat pemuda Indonesia tidak produktif.
“Tidak lagi diskusi tanpa aksi, sekarang era eksekusi ide gagasan sebagai pemuda dari segala bidang. Di lain sisi dari sisi kemajuan teknologinya itu juga kita dorong dan juga mengawal proses-proses demokrasi,” kata Ryano.