Ciamis, diksinasinews.co.id – Pandemi belum dinyatakan sirna dari bumi pertiwi, namun demikian tidak menyurutkan 2 tokoh pemuda Ciamis dalam hadapi segala permasalah dampak dari Covid – 19 tersebut.
Sekertaris Karang Taruna Kabupaten Ciamis, Ega Anggara Alkautsar, SH,.MM mengatakan bahwa aktivitas pemuda di Kabupaten Ciamis baik itu melalui jaringan organisasi atau komunitas maupun perorangan sangat luar biasa, terlebih pasca pandemi Covid-19.
“Pasca pandemi kemarin, Alhamdulillah antusias pemuda di Kabupaten Ciamis tinggi, mereka dengan kesadaran sendiri mencoba mengadaptasikan diri terkait pemulihan ekonomi,” kata Ega.
Dijelaskan Ega, banyak sekali aktivitas pemuda Kabupaten Ciamis dalam pemberdayaan dan pemulihan ekonomi, salah satunya yang ditampilkan pada pameran produk atau pameran kepemudaan dalam rangka hari Sumpah Pemuda yang digelar di alun-alun Ciamis.
“Ini menandakan bahwa ada bukti kepedulian dari kalangan pemuda di Kabupaten Ciamis untuk melakukan aktivitas yang bisa memberdayakan dirinya juga dan bisa membantu program pemerintah daerah dalam rangka percepatan atau pemulihan ekonomi di Kabupaten Ciamis,” jelasnya.
Dikatakan Ega dalam momentum hari Sumpah Pemuda ke-94 tahun 2022, sesuai dengan tema “Bersatu Bangun Bangsa”, ini memberikan pesan mendalam bahwa bersatu padu adalah harga mati yang harus dikuatkan untuk membangun ketangguhan.
Dengan ketangguhan dan persatuan menjadi kekuatan untuk melakukan pembangunan peradaban yang unggul sebagai eksistensi bangsa Indonesia.
“Pemuda hari ini adalah tokoh-tokoh yang akan berperan pada masa yang akan datang. Apa yang dilakukan oleh pemuda di masa sekarang juga menjadi penentu kemajuan bangsa Indonesia dimasa yang akan datang,” ungkapnya.
Menurut Ega, pemuda harus memiliki peran strategis dengan pola pikirnya, aktivitasnya juga dengan gerakannya mencoba membangun bangsa ini dengan penuh keseriusan, kesungguhan, komitmen dan integritas yang tinggi. Tentunya yang paling utama adanya pemikiran untuk membuat persepsi yang sama khususnya di Kabupaten Ciamis,
“Untuk membangun Ciamis kedepan harus dengan adanya kebersatuan, keharmonisan juga kebersamaan yang paling utama bersatu untuk membangun bangsa,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Ciamis, Tohirin, S.Pd.I menambahkan bahwa dalam momentum hari Sumpah Pemuda ke-49 tahun 2022 ini menurutnya kita bukan lagi berjalan di tempat, tetapi bisa dikatakan kembali ketitik nol.
“Jadi harus diubah pola bagaimana untuk membangkitkannya, kita ini mengalami dua hal yang menyebabkan kita menjadi makin terpuruk,” ucapnya.
Dikatakan Tohirin, kedua hal tersebut adalah pandemi Covid-19 dan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal itu mengakibatkan dampak yang luar biasa terutama finansial, walaupun ada pengalihan atau subsidi BBM dari pemerintah.
Ketika masyarakat baru mau selesai menghadapi pandemi Covid-19 walaupun statusnya belum dicabut, harus menghadapi kembali kenaikan harga BBM.
“Kita harus berfikir ekstra, bukan hanya pemuda saja tetapi seluruh elemen masyarakat juga pemerintah harus ikut terlibat untuk melanjutkan pembangunan kepemudaan yang mendapatkan bencana baik itu Covid-19 maupun kenaikan BBM,” jelas Tohirin.
Menurutnya, adapun sektor-sektor yang tadinya terkena dampak luar biasa akibat pandemi Covid-19, sekarang sudah mulai bangkit kembali namun itu jangan dibiarkan. Pemerintah harus memberikan stimulan dan bimbingan, agar bisa eksis kembali seperti sebelum pandemi dan kenaikan harga BBM.
“Pembangunan kepemudaan itu harus berkelanjutan (Sustainable) tidak bisa hanya dilihat satu persatu kasus atau kasustik tetapi harus merupakan sebuah pembangunan yang integral dan terintegrasi dengan penggunaan lain,” ujar Tohirin.
Misalnya lanjut Tohirin, berbicara kota layak pemuda, kota layak anak, kota layak perempuan, kota layak pendidikan dan sebagainya, ini tidak bisa dipisahkan tapi harus menjadi sebuah pembangunan yang integral.
“Jadi jangan sampai misalnya kita menjadi kota yang layak pemuda tapi bagi anak-anak tidak layak atau bagi yang lainnya juga tidak layak, justru Ini pembangunan yang memang harus terintegrasi dengan pembangunan lainnya,” ungkapnya.
Tohirin juga mengatakan bahwa sekarang sudah ada perubahan kolaborasi yang signifikan yaitu Kolaborasi Pentahelix atau multipihak merupakan unsur kolaborasi yang menggabungkan berbagai pihak diantaranya, Academy, Business, Community, Government, and Media (ABCGM).
“Konsep pentahelix menggabungkan peran akademisi, badan usaha (bisnis), komunitas, pemerintah, dan media yang bertujuan untuk mengembangkan inovasi pengetahuan yang memiliki potensi bertransformasi menjadi produk maupun jasa yang bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat.
Dengan Kolaborasi Pentahelix akan menjadi daya dorong yang luar biasa karena tingkat kolaborasinya sudah makin banyak, dulu kolaborasi hanya pemerintah, publik dan swasta.
Tohirin berharap agar memanfaatkan daya dorong yang luar biasa tersebut untuk membangun kepemudaan menjadi lebih baik lagi dan tidak kembali ke kondisi sebelumnya.
“Tapi harus merupakan sebuah sistem sebuah pembangunan yang berkelanjutan diberbagai bidang termasuk kepemudaan,” pungkasnya.