DiksiNasinews.co.id, CIAMIS – Gunung Sawal memiliki nilai sangat tinggi dari sudut Konservasi Sumber Daya Alam (SDA) Hayati tempat hidup bagi flora dan fauna langka khas Jawa Barat.
Hal itu diungkapkan Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ciamis, Dr. H Tatang, M.Pd ketika menghadiri acara seminar pengungkapan hasil Ekspedisi Suaka Margasatwa (SM) Gunung Sawal selama 2 bulan.
Kegiatan tersebut digelar Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, di Aula Hotel Priangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (19/12/2022).
“Banyak habitat fauna langka yang ada di kawasan Gunung Sawal seperti Macan Tutul Jawa, Macan Kumbang Hitam, Meong Congkok, Kukang, Elang Lurik dan lainnya. Juga terdapat berbagai flora (Tumbuhan) diantaranya kayu Damar, Seureuh, Kaliandra, Rasamala, Jamuju dan Saninten. Ini harus kita jaga dan lestarikan,” ungkapnya.
Dikatakan Sekda, ada dua faktor utama yang mempengaruhi ekosistem di Kabupaten Ciamis, yaitu kawasan alam Gunung Sawal dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy.
“Kedua faktor ini merupakan jantung dan nadinya Kabupaten Ciamis,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Sekda juga mengatakan bahwa, Cagar Alam Nusa Gede Panjalu merupakan salahsatu kawasan ekologi Gunung Sawal. Situ Panjalu merupakan tandon air bagi kehidupan masyarakat.
Menurutnya, keduanya merupakan satu kawasan ekosistem yang saling mempengaruhi dan memiliki peran penting untuk perlindungan alam khususnya di Kabupaten Ciamis.
Dijelaskan Sekda, Pemerintah Kabupaten Ciamis telah membangun sinergitas dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan program serta kegiatan seperti Ecovillage diberbagai desa berbudaya lingkungan di wilayah DAS hulu.
“Kita menyadari bahwa tekanan (Presure) terhadap kawasan Suaka Marga Satwa Gunung Sawal khususnya juga cukup kuat, sehingga diperlukan sinergitas dan kolaborasi dalam rangka perlindungan juga pelestarian di kawasan itu. Dengan begitu, alam Ciamis akan tetap lestari,” jelas Sekda.
Acara tersebut dihadiri juga oleh Kepala BBKSDA Jabar, Irawan Asaad. (Nank)