DiksinasiNews.co.id, OPINIDIKSI – Sekarang ini kita sudah masuk di penghujung tahun. Tinggal hitungan hari, tahun 2022 akan kita lewati dan tahun 2023 akan segera menyongsong.
Terkadang masa lampau mengusik kita dengan rasa bersalah. Tak ayal masa depan jua kita bayangkan dengan kecemasan.
Di tahun ini banyak hal sudah terjadi dalam hidup kita. Sebagian orang mungkin ada yang merasa senang, bahagia namun tak sedikit juga ada beberapa orang yang sedang dalam kondisi tidak tenang, menyesal, marah, bingung, bahkan mungkin perasaannya selalu diiringi dengan rasa bersalah.
Sehingga terbesit dalam hati dan dari rasa bersalah itu kita mengatakan :
“Semestinya dulu aku tidak melakukannya”
“Seharusnya saat itu aku dapat mengambil keputusan yang bijaksana dan bukan keputusan yang bodoh”
“Seharusnya aku melayani dengan tulus dan bukan untuk dilihat orang” dan seterusnya.
Mungkin rangkaian kata seharusnya itu akan bertalu-talu di hati kita seolah ingin menghakimi.
Kata inilah yang sering membuat kita merasa bersalah dan menjadi musuh dalam hidup kita.
Akan tetapi kita harus tetap sadar bahwa semua yang sudah terjadi tidak dapat kita ubah lagi. Kita tidak dapat mengubah lembaran-lembaran masa lalu kita.
Bersyukurlah
Dari setiap lembar kisah yang terjadi kepada kita, kita masih bisa memaknai semuanya.
Satu hal yang istimewa bahwa kita memiliki kesempatan setiap hari untuk memilih sikap apa yang akan kita ambil untuk hari itu. Karena itu mari gunakan kesempatan itu dengan bijaksana, supaya kita tidak menyesal di kemudian hari. Kuncinya adalah berdoa, mohonlah selalu hikmat yang berasal daripadaNya, agar kita selalu dapat memilih yang terbaik yang sesuai dengan kehendakNya.
Hal yang lebih buruk daripada rasa bersalah dan penyesalan adalah rasa cemas.
Kecemasan kita sering menghantui hidup kita dengan pertanyaan-pertanyaan :
“Bagaimana jika saya tidak mendapatkan pekerjaan?
“Apa yang terjadi seandainya saya tidak lulus ujian?
“Saya takut jika gadis yang saya sukai ternyata tidak suka dengan saya?
“Bagaimana…jika usaha saya ini tidak berhasil?
Serta banyak kecemasan lainnya yang memenuhi benak kita.
Padahal rasa cemas yang berlebihan justru akan menghancurkan kita. Seandainya… inilah kata yang akan merampas sukacita dalam hidup kita. Lawan dari seandainya adalah kepastian.
Kita tidak perlu cemas dan takut, karena hari depan kita ada di tanganNya, masa lalu kita diampuniNya dan masa kini kita dipelihara olehNya. Tuhan selalu hadir dalam kehidupan kita.
Untuk itu bagi anda yang kini sedang gundah gulana, mari kita sikapi penghujung tahun ini sebagai anugerah. Sejenak anda renungkan betapa beruntungnya kita bila dibandingkan dengan orang yang mungkin tak seberuntung dengan kita.
Mungkin banyak sebagian orang yang sedang menjalankan penghujung tahun ini dengan keadaan tak seberuntung kita. Di antaranya ada yang sedang tertimpa musibah. Seperti kita ketahui bahwa bencana gempa telah melanda wilayah Cianjur dan Garut. Mungkin sebagian dari kita ada yang sedang menjalani masa perawatan di rumah sakit. Mungkin juga ada yang saat ini sedang mendekam di dalam penjara karena harus menebus dosa menjalani hukuman, dan lain sebagainya tak seberuntung kita
Maka dari itu kita refleksikan penghujung tahun ini, dengan penuh rasa
. Semoga kita semua selalu mendapatkan kebahagiaan dan kelancaran.