Xiaomi Inc, diksinasinews.co.id – Xiaomi pada awal kemunculannya mungkin dipandang sebelah mata, baik itu oleh kompetitor maupun penggunan gawai di seluruh dunia. Hal ini bukan tanpa alasan, karena sebagai pendatang baru kala itu Xiaomi kurang diperhitungkan karena berasal dari negara yang tidak diunggulkan dalam teknologi gawai pada masanya.
Kemunculan pertama brand asal Tiongkok ini memang cukup mengejutkan, pasalnya saat itu adalah masa kejayaan negara Ginseng dan Paman Sam dalam hal teknologi gawai. Awal 2010 merupakan kali pertama Xiaomi muncul di jagat pertarungan gawai dunia. Perusahaan yang digawangi Lei Jun orang terkaya ke – 23 di Tiongkok ini memulai petualangannya mengarungi hingar bingar pegelutan gawai dunia.
Hanya butuh waktu 8 tahun Xiaomi menunjukkan taring serta tajinya sekaligus. Perusahaan ini kini bernilai setidaknya 46 Milliar USD memiliki 16.700 karyawan dari berbagai belahan dunia dan mencapai peringkat ke – 4 secara global buah dari pengiriman 125 juta unit yang berhasil diraihnya.
Seiring berjalan waktu perusahaan ini berkembang dan berambisi menguasai kue persaingan penjualan di dunia. Beberapa hal yang dilakukan adalah dengan membuat perusahaan lain yang menjadi kompetitor langsung Xiaomi yakni Poco. Hal ini dibuktikan dengan merebaknya kedua produk unggulan dari masing – masing perusahaan.
HP keluaran Xiaomi dan POCO masing-masing memiliki keunikan tersendiri, apalagi jika dilihat dari tampak belakangnya. Jenis kamera dan lebar lensa yang disematkannya, bisa menjadi ciri yang khas dan membedakannya dari jenis HP yang lain.
Coba anda lebih sering lagi menilik desain bodi dari kedua merk ini, akan terlihat keduanya memiliki tampilan yang cukup distinctive (Khas).
Terlebih saat melihat desain bodi dari POCO X3 Pro dan POCO M3 Pro 5G, di mana keduanya menampilkan modul kamera dengan bentuk yang unik.
POCO X3 Pro dan POCO X3 NFC memiliki modul kamera berbentuk bundar diletakkan di tengah, dalam bentuk modul persegi.
Pada POCO M4 5G, POCO X4 Pro 5G dan POCO X40 menampilkan bilah berwarna hitam, membuat modul kameranya tampak panjang.
Berbeda dengan ponsel-ponsel Xiaomi yang cenderung memiliki desain dengan keunikan tersendiri.
Biasanya, desain bodi ponsel Xiaomi cenderung berubah-rubah setiap tahunnya demi hadirkan tampilan yang fresh secara berkala.
Di 2022, anda akan menemukan desain bodi belakang Xiaomi 12 series yang seluruhnya selaras, karena warna modul kamera mengikuti opsi warna bodi yang dipilih.
Sedangkan pada tahun sebelumnya, Xiaomi Mi 11 series tampil dengan modul kamera rounded edge yang membuatnya tampak seperti kapsul.
Sekarang anda bisa mudah membedakan POCO dan Xiaomi berdasarkan tampilan desain bodinya.
Dulunya, mereka adalah satu brand, namun keduanya terpisah, meskipun statusnya adalah Xiaomi menjadi “induk”-nya dan POCO menjadi sub-brand atau “anak”-nya.
Untuk pasar Indonesia, Xiaomi tidak pernah meluncurkan seri Redmi K, yang hadir di pasar Cina sebagai ponsel berkinerja tinggi.
Di Indonesia hadir dengan nama POCO, seperti POCO F4 GT yang merupakan hasil rebranding dari Redmi K50 Gaming.
Kemudian ada POCO F3 GT yang sebenarnya hasil perilisan ulang dari Redmi K40 Gaming dengan nama berbeda.
Sejumlah ponsel lain yang lebih lawas juga sebenanrya merupakan hasil rebranding, yakni POCO F2 Pro yang berasal dari Redmi K30 Pro, dan POCO F3 yang berasal dari Redmi K40.
Produsen ponsel memiliki lini produk dikhususkan untuk bermain gim. Seperti realme dengan Narzo dan GT-nya atau ASUS dengan ROG Phone.
Gaming dari Xiaomi dinamakan Black Shark. Sedangkan POCO memiliki seri F GT sebagai ponsel yang dikhususkan untuk bermain gim (POCO F3 GT dan POCO F4 GT).
Comment