DiksiNasinews.co.id, Ciamis – Batalnya keberangkatan Sekolah Sepak Bola (SSB) Mitra United sebagai perwakilan Kabupaten Ciamis untuk kompetisi Piala Soeratin U-13 tingkat Provinsi Jawa Barat merupakan hasil keputusan kontroversial yang keluar dari Asprov PSSI Jawa Barat.
Keputusan tersebut terkait dengan kondisi kepengurusan Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Ciamis yang saat ini tengah berupaya untuk berbenah terlebih dahulu. Asprov dalam proses tersebut, sementara tidak akan mengakui segala kegiatan yang dilakukan oleh Askab PSSI Ciamis.
Kekecewaan dirasakan oleh SSB Mitra United Ciamis, yang baru saja meraih gelar juara 1 Piala Soeratin U-13 di Kabupaten Ciamis. Mereka seharusnya menjadi perwakilan dari kabupaten tersebut untuk melanjutkan berkompetisi di tingkat Provinsi Jawa Barat. Namun, keputusan Asprov PSSI Jawa Barat, telah memaksa mereka untuk menelan pil pahit kekecewaan ini.
Penjelasan Sekretaris Askab
Menjelaskan masalah tersebut, Sekretaris Askab PSSI Ciamis, Amir Kusmaya, menjelaskan bahwa saat ini belum terbentuk kepengurusan baru di Askab PSSI Ciamis. Keadaan ini berdampak pada SSB Mitra United Ciamis yang tidak dapat melanjutkan ke tingkat Provinsi Jawa Barat dalam kompetisi Piala Soeratin U-13.
“Saat ini di Askab PSSI Ciamis memang belum ada kepengurusan baru, cuman ada dari Caretaker Exco Asprov PSSI Jabar, itu pun hanya untuk menghantar pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB).” jelas Arif. Rabu, (04/10/2023).
Keadaan ini tentu saja menimbulkan kekecewaan yang mendalam, terutama karena situasi ini berdampak pada masa depan anak-anak yang kehilangan kesempatan untuk mengikuti Piala Soeratin U-13 di tingkat Provinsi Jawa Barat.
“Kami sebenarnya sangat menyayangkan, kasihan anak-anak tidak bisa mengikuti Piala Soeratin U-13 di tingkat Provinsi Jawa Barat, mereka tidak punya kesempatan gara-gara itu,” ungkap Kusmaya.
Komentar Manajemen SSB
Manager Tim SSB Mitra United Ciamis, Nandang Koswara, yang melalui oleh sekretaris tim, Maman Rahman, juga menyampaikan rasa kekecewaan mereka. Maman, menyesalkan atas penolakan hasil pertandingan oleh Asprov. Mereka menekankan bahwa perlunya pengurus baru di Askab Ciamis, termasuk adanya caretaker yang mendapat legitimasi Asprov. Kejadian ini, jangan sampai menjadi faktor yang memicu kekecewaan ini.
Maman Rahman menegaskan, “Semestinya Askab Ciamis segera mengadakan pembaruan kepengurusan, meskipun sekarang ada caretaker dari Asprov. Seharusnya ketika Mitra United menjuarai piala Soeratin U-13 yang mereka gelar, kami berhak mewakili Ciamis ke tingkat Provinsi. Tapi kami tak menduga, jika Asprov ternyata menolaknya.”
Curahan Orang Tua
Video yang menunjukkan orangtua siswa SSB Mitra United juga telah beredar di berbagai media sosial. Video tersebut merefleksikan tingginya tingkat kekecewaan yang para orangtua siswa rasakan. Salah satu orangtua siswa menyatakan, “Sangat sayang jika karena masalah intern, nasib bibit-bibit muda Ciamis yang menjadi korban.”
Situasi ini, memang menimbulkan keprihatinan dalam komunitas sepak bola di Ciamis. Hal ini sekaligus menekankan, pentingnya penyelesaian permasalahan kepengurusan di Askab PSSI Ciamis. Seyogyanya bibit-bibit muda, dapat terus berkembang dan berpartisipasi dalam kompetisi sepak bola yang lebih tinggi.