DiksiNasinews.co.id, Ciamis – Penambahan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Ciamis masih menjadi perhatian serius, dengan jumlah Orang dengan HIV/AIDS (ODA) mencapai lebih dari 800 orang, termasuk 1 pendidik.
Keprihatinan Bupati
Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya, mengungkapkan keprihatinannya terhadap angka kasus yang terus meningkat ini dan menekankan perlunya tindakan bersama untuk memutus mata rantai HIV/AIDS.
“Angka kasus HIV/AIDS di Ciamis mencapai lebih dari 800 orang, hal ini sangat memprihatinkan kita semua,” ungkap Herdiat Sunarya setelah melantik Duta KPA tingkat SMP di Aula Setda Ciamis. Senin, (27/11/2023).
Gen Z
Bupati Ciamis menyadari urgensi memberikan pengetahuan kepada generasi muda tentang HIV/AIDS untuk membantu mengakhiri penyebarannya, terutama di wilayah Kabupaten Ciamis. Menyoroti perlunya informasi yang komprehensif tentang penularan HIV/AIDS, termasuk perilaku LGBT, Herdiat Sunarya menekankan peran penting generasi Z sebagai garda terdepan dalam mencegah penyebaran penyakit ini.
“Gen Z sekarang menjadi Garda terdepan, karena yang nanti berdiri di depan bukan lagi Herdiat Sunarya. Kalian adalah para calon pemimpin yang suatu saat akan menggantikan saya berdiri di depan publik. Maka dari itu, kita harus bersama-sama siap dalam mencegah HIV/AIDS di Tatar Galuh,” papar Herdiat.
Benteng Moral
Bupati Ciamis berharap agar sekolah dan keluarga dapat menjadi benteng moral untuk menjaga generasi penerus bangsa dari perilaku-perilaku yang dapat memicu penyebaran HIV/AIDS.
Herdiat Sunarya menyebut bahwa dari jumlah ODHA tersebut, terdapat 1 orang dari kalangan pendidik. Meski demikian, rinciannya tidak dijelaskan secara mendalam. Saat ini, orang tersebut masih aktif sebagai pendidik dan berkegiatan.
“Ada seorang pendidik di Ciamis tercatat terkonfirmasi HIV/AIDS. Penanganannya sekarang dalam proses pengobatan. Tetap mengajar, kita tidak boleh mengasingkan tapi tetap dalam pengawasan pengobatan. Memang tidak menular kalau tidak melakukan seks,” jelasnya.
KPA
Kepala Kesetariatan KPA Kabupaten Ciamis, Andi Ali Fikri, menyampaikan terima kasih kepada siswa SMP dan orang tua Duta KPA yang hadir dalam kegiatan tersebut. Ia juga mengungkapkan bahwa KPA telah melakukan sosialisasi di tingkat desa melalui Karang Taruna dan komunitas, dengan harapan dapat menghentikan penyebaran HIV/AIDS di Ciamis.
Andi Ali Fikri juga membagikan data tentang kasus AIDS di beberapa daerah, dengan Ciamis memiliki 58 kasus, Banjar 40 kasus, dan Pangandaran 4 kasus pada tahun 2021. Hal ini membuatnya prihatin, dan ia berharap para Duta yang baru saja diukuhkan dapat menjadi garda terdepan dalam pencegahan HIV/AIDS di Tatar Galuh.
“Saya prihatin dengan statistik tersebut, meskipun Ciamis bukan lokus utama penyebaran. Ciamis hanya tempat singgah, biasanya suspek terjangkit di daerah lain karena perilaku menyimpangnya. Semoga dengan pengukuhan duta HIV/AIDS ini kita bisa menjadi benteng supaya tunas bangsa tetap terjaga kemurniannya,” pungkas Andi.