DiksiNasinews.co.id, Sumedang – Desa Situraja Utara, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang, merayakan ulang tahunnya yang ke-40 pada 29 September 2023. Desa Situraja Utara merupakan hasil pemekaran dari Desa Situraja pada tanggal yang sama pada tahun 1983.
Perayaan milangkala kali ini menjadi istimewa dengan menghadirkan pagelaran wayang golek. Masyarakat Situraja dengan penuh antusias memadati area alun-alun untuk menyaksikan kepiawaian dalang lokal, Ki Rio.
Ki Dalang Rio, pada kesempatan ini, memukau penonton dengan lakon “Jaya Perbangsa.”
Sejumlah tanggapan positif datang dari warga yang turut serta menyaksikan pertunjukan wayang ini. Evi (41), salah seorang warga, mengapresiasi upaya pemerintah desa dalam melestarikan budaya bangsa.
“Alhamdulillah, kita bisa menikmati pertunjukan wayang dengan dalang lokal. Setelah pandemi, hiburan seperti ini sulit didapatkan. Terima kasih kepada Desa Situraja Utara, rasa rindu akan budaya kami sedikit terobati,” ujar Evi.
Pendidikan
Saat ini, Ki Dalang Rio sedang mengejar pendidikan di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung. Pemuda bernama Mochamad Rio Suryadi ini berada di tingkat akhir studi, dengan jurusan karawitan dan spesialisasi dalam seni dalang.
Hobby Sedari Kecil
Rio, yang lahir di Sumedang pada 29 Desember 2001, telah mencintai seni dalang sejak usia 5 tahun. Pengalamannya dalam dunia wayang telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam perjalanan hidupnya. Padepokan Sundamekar adalah tempat di mana Rio mendalami seni dalang sebelum memasuki dunia kuliah.
Salah satu mentornya, Kang Eded, menyebutkan bahwa Rio memang memiliki bakat dan semangat seni yang kuat sejak kecil. Kang Eded, yang juga merupakan sahabat almarhum ayah Rio, sering mendengar cerita tentang minat Rio pada seni wayang sejak masa kecil.
“Sudah cinta wayang dari kecil, mendalang memang jadi cita-citanya” tutur Kang Eded.
Karier profesional Rio sebagai dalang dimulai ketika dia berusia 17 tahun. Kang Eded memiliki harapan besar bahwa Rio akan menjadi penerus dan pelindung budaya Sunda ini, bahkan hingga ke tingkat internasional.
“Semoga Rio bisa menjadi penerus Abah Asep Sunandar Sunarya (Giriharja). Pemuda harus bangga dan mengambil inspirasi dari Rio untuk melestarikan budaya Sunda ini, bahkan di tingkat internasional,” pungkas Kang Eded.