DiksiNasinews.co.id, Lumajang – Getaran Lindu serempak landa beberapa wilayah Indonesia hari ini, BMKG imabu warga tetap waspada meskipun gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa terbaru di Kabupaten Lumajang pada dini hari hari ini. Informasi tentang gempa ini disampaikan oleh BMKG melalui akun Twitter resmi mereka, @infoBMKG.
#Gempa Mag:5.0, 06-Oct-20 20:52:34 WIB, Lok:9.31 LS,112.93 BT (134 km BaratDaya LUMAJANG-JATIM), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG pic.twitter.com/xU3hHgp5Xb
— BMKG (@infoBMKG) October 6, 2020
BMKG menyatakan bahwa gempa terbaru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, memiliki kekuatan magnitudo 4,1 dan berpusat di barat daya Kabupaten Lumajang, sekitar 247 km dari sana. Gempa tersebut terjadi di laut Selatan dengan kedalaman 10 km.
BMKG juga menyatakan bahwa Lindu di Kabupaten Lumajang ini tidak berpotensi tsunami. Selain Lumajang, akun tersebut juga melaporkan beberapa kejadian gempa di tempat lain.
Pangandaran mengalami gempa di laut dini hari tadi, 79 Km sebelah Baratdaya pada kedalaman 29Km. Gempa ini masuk dalam MMI II, warga diimbau tidak perlu kuatir namun tetap waspada.
#Gempa (UPDATE) Mag:4.4, 07-Mei-23 01:57:00 WIB, Lok:8.07 LS, 107.88 BT (Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kab. Pangandaran), Kedlmn:29 Km Dirasakan (MMI) II Pangandaran, II Ciamis #BMKG pic.twitter.com/duZWWM7nHw
— BMKG (@infoBMKG) May 6, 2023
Berikut adalah skala MMI (Modified Mercalli Intensity) yang menjelaskan efek getaran gempa pada lingkungan dan penduduk setempat:
- I MMI:
Getaran gempa tidak terasa kecuali oleh beberapa orang yang dalam keadaan luar biasa.
- II MMI:
Getaran atau goncangan gempa terasa oleh beberapa orang, dan benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
- III MMI:
Getaran gempa terasa nyata dalam rumah, dan terasa seperti sedang naik di dalam truk yang berjalan.
- IV MMI:
Getaran gempa terasa oleh banyak orang di dalam rumah pada siang hari, dan oleh beberapa orang di luar rumah. Gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik, dan dinding berbunyi.
- V MMI:
Getaran gempa terasa oleh hampir semua orang, dan orang-orang berlarian. Gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, dan bandul lonceng dapat berhenti.
- VI MMI:
Getaran gempa dirasakan oleh semua orang, dan kebanyakan orang terkejut dan lari keluar. Plester dinding jatuh, cerobong asap di pabrik rusak, dan terjadi kerusakan ringan.
- VII MMI:
Semua orang di rumah keluar, dan terjadi kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah. Getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
- VIII MMI:
Terjadi kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat, dan keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik. Dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, dan air berubah keruh.
- IX MMI:
Terjadi kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, dan banyak terjadi keretakan. Rumah tampak bergeser dari pondasi awal, dan pipa-pipa dalam rumah putus.
- X MMI:
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya