DiksinasiNews.co.id, Jakarta – Ratusan karyawan Apple Store Australia ancam mogok kerja. Mereka menolak bekerja pada saat malam Natal 2022.
Aksi dari ratusan karyawan Apple Store Australia dilakukan pada saat malam natal, lantaran mereka menerka bahwa biasanya pada waktu tersebut penjualan Apple cenderung meningkat.
Aksi cerdik karyawan Apple Store Australia tersebut tak lain untuk memprotes Apple dan meminta kondisi kerja dan juga gaji yang lebih baik.
Ratusan karyawan yang tergabung di serikat pekerja bernama Retail and Fast Food Worker Union (RAFFWU) itu, meminta Apple memperbaiki jadwal kerja, hari libur dua berturut-turut, dan kenaikan gaji tahunan.
Menurut Sekretaris RAFFWU Josh Cullinan, sekitar 200 anggota serikat pekerjanya yang bekerja di Apple berhenti bekerja pada 23 Desember sore, atau memang tak masuk sejak awal shift pekerjaan.
“Hal besar bagi mereka adalah pulang ke rumah dan menghabiskan waktu dengan keluarganya, karena mereka pada dasarnya diperlakukan seperti pekerja biasa dan mereka harus bekerja kapan pun mereka disuruh,” kata Cullinan Sabtu (24/12).
Hal inilah yang menurut Cullinan harus diubah, karena sebenarnya banyak pegawai Apple tersebut sebenarnya hanya dikontrak paruh waktu. Hal ini merugikan karena mereka dibayar lebih rendah namun dipekerjakan seperti pegawai full time yang bayarannya lebih tinggi.
“Ini adalah masalahnya, Apple tak benar-benar mempekerjakan pekerja penuh, mereka hanya punya pekerja paruh waktu namun diperlakukan seperti pegawai biasa,” jelasnya.
Hal serupa pernah dilakukan pada Oktober lalu, yaitu saat sekitar 200 anggota serikat yang bekerja di Apple berhenti bekerja selama satu jam, antara pukul 12 sampai 1 siang.
Menurut Cullinan, Apple Store yang terdampak dari aksi ini ada di Brisbane dan Adelaide. Namun Courier Mail menyebut dua buah Apple Store yang ada di Queensland tetap beroperasi secara normal hingga saat ini.