Diskinasinews.co.id, Jawa Tengah – Siswi SMAN 1 Sumberlawang Jawa Tengah berinisial S (15) menjadi korban bullying karena tidak memakai jilbab.
Kejadian tersebut membuat geram Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.”Semua guru tidak boleh membully muridnya dengan alasan apapun,” tegas Ganjar, Senin (14/11/2022) dalam keterangan resminya.
Dirinya mengingatkan agar tidak ada perlakuan bullying oleh siapapun dan alasan apapun.
Karena sekolah tempat menimba ilmu, bukan tempat menindas. siswa/siswi harus mendapatkan ruang untuk berkembang.
“Keberadaan guru seharusnya untuk mendampingi dan memberikan konseling, bukannya malah membully. Saya sudah berulang kali mengingatkan perihal bullying/perundungan di sekolah-sekolah,” tuturnya.
Ia juga mengultimatum jika ada kasus serupa maka akan berhadapan langsung dengannya.
Ganjar tidak akan segan mencopot guru yang terlibat kasus serupa dan akan berhadapan langsung dengannya.
“Saya sudah mengingatkan ini berkali-kali.hari ini oknum guru tersebut dipanggil DPRD, semoga bisa terungkap motifnya apa,” tegasnya.
Orang tua korban melaporkan kasus tersebut ke Polres Sragen. Polisi memproses aduan tersebut dengan mengedepankan prinsip ultimum remedium, (mediasi dan pendekatan ranah pidana menjadi langkah terakhir).
Meskipun pihak sekolah telah melakukan deklarasi anti perundungan dan kekerasan, namun pihak korban mengaku belum ada tindakan nyata untuk menyelesaikan permasalahan perundungan tersebut.
“Nanti aduan kita akan undang saksi-saksi mengenai kronologinya, tetapi poin pentingnya kita tetap berpedoman ultimum remedium, artinya pendekatan pidana itu adalah obat terakhir,” kata Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama, Senin (14/11/2022).
Sementara itu, ayah korban, Agung Purnomo menceritakan sang anak sempat berangkat ke sekolah setelah kejadian tersebut. Namun kembali mendapatkan bullying.
“Anak saya mendapati perundungan/bullying dari kakak kelasnya sehingga pada hari itupun pulang dan tidak mau masuk sekolah lagi,” ungkapnya.