China Taipei, diksinasinews.co.id – Dunia maritim Indonesia berduka, sebanyak 12 orang anak buah kapal (ABK) asal Indonesia dilaporkan termasuk di antara 20 ABK yang dinyatakan masih hilang dalam insiden karamnya Kapal kargo Vietnam karam di laut lepas Pantai Kao Hsiung, Taiwan.
Baca Juga : Arif Chowas : “Pewaris Tunggal Harus Kembalikan Marwah Pesantren Nurussalam”
Baca Juga : Limbah B3 Ciamis Belum Dikelola Secara Serius Siapa Yang Harus Bertanggung Jawab ?
12 orang asal Indonesia tersebut sejauh ini belum ditemukan. Berdasarkan informasi awal yang diperoleh dari pelabuhan laut Jakarta, sebelum kapal Xing Shun 01 itu karam, terdapat 20 awak kapal di atasnya. Tiga ABK sempat diturunkan dari kapal, lalu diangkut dengan helikopter karena alami kecelakaan kerja.
Sisanya, 17 orang bertahan di kapal tersebut karena mesin kapal mengalami gangguan. Pada tanggal 31 Oktober 2022, kata Ikonium, kapal kargo ini dihantam badai hebat dan akhirnya tenggelam di Perairan lepas Pantai Changhua Taiwan.
“Salah satu korban hilang ini satu angkatan saya dari PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran) Makassar, angkatan 30. Rekan saya ini asalnya dari Kabupaten Bulukumba, Sulsel, bernama Andi Agung Mattola,” kata rekan seangkatan korban, Ikonium, di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Jumat (4/11/2022). Dilansir dari Antara, Ikonium mengaku belum menerima informasi terkini bagaimana situasi di sana.
Sekoci kapal digunakan 17 kru kapal untuk menyelamatkan diri, mereka berusaha mencapai pesisir terdekat yang dapat dicapai. Nahas hanya lima orang yang dapat diselamatkan oleh kapal kontainer yang kebetulan melintas saat itu. 12 orang lainnya belum dapat dikonfirmasi statusnya hingga saat ini.
“Selang sehari, baru kami dapat informasi, tang tenggelam ini kapal membawa semen, kebetulan lagi pelayaran menuju Kasuin, Taiwan, lalu terjadi problem mesin, ditambah lagi cuaca buruk, istilah kami terombang-ambing di tengah laut,” kata Ikonium. Sebelum kejadian itu, ada orang sakit di atas kapal tiga orang, lalu diangkut dengan helikopter. Selang beberapa hari terjadilah musibah itu,” tambahnya.
“Sesuai info yang kami dapat data, kru list-nya ada 20 orang. Sebelum kejadian, sudah terombang-ambing. Sempat ada rescue dari pihak keselamatan Taiwan.
Lima orang berhasil dievakuasi keatas kapal dalam keadaan selamat. Ditengah kondisi badai angin Changhua Waihai membuat keadaan semakin menyulitkan proses penyelamatan. Korban mengalami kedinginan usai diselamatkan, mereka terlihat lesu diatas dek kapal kontainer. Kapal karam diperkirakan sekitar pukul 15.00 waktu setempat.
Lima korban selamat asal Indonesia masing-masing Inggar Prasetya Noordika, Rejeki Muji Sulistianto, Satriyadi Ritonga, Tedyo Arizal Taufik, dan Rinto Calvin Sembiring.