DiksiNasi, Pasuruan, – Duka menyelimuti Desa Patuguran, Kecamatan Rejoso, Pasuruan, Jawa Timur, setelah sebuah minibus tertabrak Kereta Api Pandalungan di perlintasan sebidang tanpa palang pintu, Selasa pagi pukul 08.45 WIB.
Kronologis
Insiden tragis ini mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan tiga lainnya mengalami luka serius.
Minibus dengan nomor polisi N-1475 WU yang mengangkut rombongan dari Pondok Pesantren Sidogiri ini, sedang melaju dari selatan menuju utara ketika nasib nahas menimpa.
“Kemungkinan besar pengemudi minibus tidak memperhatikan situasi sekitar sehingga gagal menghindari tabrakan dengan kereta yang bergerak dari barat menuju timur,” jelas AKP Agus Prayitno, Kasatlantas Polres Pasuruan Kota.
Korban Meninggal di Tempat
Para korban yang meninggal dunia di tempat kejadian adalah Munjiah Nur Hasan, Aidah, dan Alwiyah, sementara Maslaha menghembuskan napas terakhirnya saat dalam perawatan di RSUD dr. R Soedarsono Kota Pasuruan.
Tiga penumpang lainnya, termasuk sopir M. Rofiq Abdilah, saat ini masih mendapat perawatan di Puskesmas Rejoso.
Respons cepat dari Polres Pasuruan Kota bersama warga dan PT KAI yang turut membantu proses evakuasi dan penyelamatan.
“Kami telah berupaya maksimal memberikan imbauan keselamatan baik di lokasi, media sosial, maupun melalui pemasangan banner di sekitar perlintasan,” ucap AKBP Makung Ismoyo Jati, Kapolres Pasuruan Kota.
Palang Pintu tak Berfungsi
Kompol Andria Diana Putra, Wakapolres Pasuruan, menambahkan bahwa untuk perlintasan itu memang pihak berwenang sudah melengkapinya dengan palang pintu.
Namun, ketika tragedi tersebut terjadi memang belum beroperasi.
Ini menjadi sorotan penting yang mendesak peninjauan ulang terhadap standar keselamatan di perlintasan kereta.
Insiden ini, menambah daftar panjang kecelakaan di perlintasan sebidang di Indonesia.
Hal ini, mempertegas pentingnya kehati-hatian dan kepatuhan terhadap rambu-rambu serta regulasi keselamatan.
“Semoga tragedi ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu waspada dan mematuhi aturan keselamatan, khususnya di perlintasan kereta api,” tutup AKBP Wayan Purwa dari Dit lantas Polda Jatim.
Dengan menggali lebih dalam penyebab kecelakaan dan mendorong peningkatan kesadaran publik, semoga kejadian serupa dapat kita hindari di masa depan.
Kehati-hatian dan kewaspadaan merupakan kunci utama dalam mencegah tragedi yang tidak kita inginkan.